Minggu, 16 April 2017

Makalah Hakikat Penelitian dan Penelitian Kuantitatif



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia kini semakin pesat. Faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan khususnya ilmu pengetahuan antara lain dengan adanya temuan-temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Temuan-temuan tersebut dihasilkan dari proses yang membutuhkan waktu lama dan cara tertentu. Dimana proses tersebut diawali dengan munculnya sebuah masalah yang kemudian diselidiki lebih lanjut untuk menemukan pemecahan dari masalah tersebut. Kegiatan yang demikian sering disebut “Penelitian”.
Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali dengan hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih kanak-kanak dan akan terus berkembang secara dinamis mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang tersebut. Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakannya. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul oleh kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita untuk dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap. Untuk mendukung dan menyalurkan keiingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan penelitian (Narbuko dan Achmadi, 2001: 4).
Penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menguji suatu kebenaran. Didalam bidang ilmu pendidikan banyak dilakukan penelitian-penelitian dimana hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bahkan bagi berkembangnya ilmu pendidikan tersebut. Penelitian tidak hanya dilakukan pada bidang ilmu pendidikan saja, namun penelitian juga dilakukan pada biang ilmu-ilmu lainnya seperti, kesehatan, teknik, ekonomi dan masih banyak yang lainnya.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mengetahui dan memahami serta menerapkan cara dan metode penelitian yang baik dan benar. Oleh sebab itu, mahasiswa diberikan mata kuliah wajib yang membahas tentang metode penelitian. Namun sebelumnya, mahasiswa harus mengetahui tentang hakikat penelitian. Hakikat penelitian adalah makna dasar dari penelitian. Dilatar belakangi hal tersebut maka disusunlah makalah ini dengan topik pembahasan tentang “ Hakikat Penelitian dan Penelitian Kuantitatif” dengan rumusan masalah seperti yang tertera di bawah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian hakikat penelitian?
2.      Apakah alasan perlunya penelitian?
3.      Apakah tujuan dari penelitian?
4.      Apakah definisi penelitian kuantitatif?
5.      Apa sajakah kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian penelitian
2.      Untik mengetahui alasan perlunya penelitian
3.      Untuk mengetahui tujuan dari penelitian
4.      Untuk mengetahui definisi penelitian kuantitatif
5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif.

D.    Manfaat Penulisan
Dengan mempelajari materi tentang hakikat penelitian, mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bagaimana hakikat penelitian sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hakikat Penelitian
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris “research” (re berarti kembali, dan search berarti mencari ). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah mencari kembali. Dikatakan mencari kembali karena sebelumnya sudah ada yang meneliti. Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah penelitian (Ma’unah, 2013). Penelitian didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah (Hadi dalam Ma’unah, 2013).
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya (Narbuko dan Achmadi, 2001: 1). Sedangakan menurut Sulistyo dan Basuki (dalam Ma’unah, 2013) menyatakan, penelitian adalah penyidikan khusus berencana, dan berstruktur terhadap pengetahuan. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu Sukmadinata (dalam Ma’unah, 2013).
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1.      J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
2.      Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
3.      Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi (Sangadji dan Sopiah, 2010: 1). Sekaran, 2002 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010) menyebutkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakikat penelitian: melakukan pengamatan terhadap fakta (fenomena), melakukan identifikasi masalah, serta berusaha mengumpulkan data baik melalui kajian teoritis dengan mengkaji literatur maupun melalui kajian empiris dengan melakukan pengamatan di lapangan untuk menjawab permasalahan tersebut (Sangadji dan Sopiah, 2010: 3). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mencari kebenaran dari suatu permasalahan dengan cara yang sistematis dan logis yang dapat dilakukan melalui kajian empiris serta pengamatan dilapangan secara langsung menggunakan metode-metode ilmiah yang baik dan benar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.

B.     Alasan Perlunya Penelitian
Alasan perlu dilakukannya penelitian adalah:
1.      Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak diketahui, tidak dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan dan pertanyaan pada peneliti.
2.      Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui apa saja. Manusia selalu bertanya apa itu, bagaimana itu dan sebagainya. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti.
3.      Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Masalah-masalah tersebut membutuhkan penelitian untuk memecahkan dan menyelesaikannya.

C.    Ciri-Ciri dan Karakteristik Penelitian
Setelah adanya uraian mengenai hakikat penelitian maka perlu diketahui pula ciri-ciri dan karakteristik dari penelitian.
1.      Ciri-ciri penelitian
Menurut Narbuko dan Achmadi (2001), ciri-ciri kegiatan penelitian adalah sebagai berikut.
a.       Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, yang dapat berupa jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian.
b.      Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori.
c.       Kegiatan penelitian berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobsevasi.
d.      Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan.
e.       Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemuan baru.
f.       Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional.
g.      Kegiatan penelitian menuntut keahlian.
h.      Kegiatan penelitian ditandai dengan usaha obyektif dan logis.
i.        Kegiatan penelitian harus dilakukan seara cermat, teliti dan sabar serta memerlukan kebenaran, sebab hasil penelitian kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu.
2.      Karakteristik Penelitian
Kerlinger dalam Sangadji menjelaskan ada 3 karakteristik penelitian yaitu tujuan penelitian, metode penelitian dan hubungan antara penelitian dengan ilmu.
a.       Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian mempunyai 3 macam tujuan yaitu:
1)      Penemuan
Data dari penelitian dimulai dari permasalahan sampai temuan atau kesimpulan penelitian adalah benar-benar baru dan sebelumnya belum pernah ada.
2)      Pembuktian
Masalah penelitian sampai hasil atau temuan penelitian bersifat menguji atau membuktikan jika hasil penelitian masih relevan jika dilakukan di tempat lain atau dalam waktu berbeda.
3)      Pengembangan
Tujuan penelitian ingin mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Selanjutnya menurut Sangadji (2006), mengemukakan 2 tujuan penelitian yaitu, mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
b.      Metode penelitian
Menurut Babbie, 2004 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah mempunyai karakteristik rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara masuk akal dan terjangkau penalaran atau logika manusia. Empiris berarti penelitian dilakukan berdasarkan fakta-fakta dilapangan yang dapat diuji oleh pihak lain. Kemudian, sistematis berarti penelitian merupakan proses tertentu yang logis (Sangadji dan Sopiah, 2010: 4). Metode penelitian adalah mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002: 25).
c.       Hubungan Penelitian dengan Ilmu
Penelitian adalah upaya kegiatan menyusun pengetahuan (knowledge) atau membangaun suatu ilmu (science) dengan menggunakan metode dan teknik tertentu menurut prosedur sistematis (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002:30). Penelitian merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, sedangkan ilmu merupakan bagian pengetahuan yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu rasional dan teruji. Penelitian merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu dengan menggunakan metode ilmiah dan mengumpulkan bukti yang cukup sebagai dasar untuk menarik kesimpulan (Sangadji dan Sopiah, 2010: 5).

D.    Macam-macam Penelitian
Menurut Narbuko dan Achmad (2001) menyatakan macam-macam penelitian antara lain.
1.      Penelitian pasif
Suatu penelitian yang hanya sekedar ingin memeroleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan, dilaksanakan secara informal.
2.      Penelitian aktif
Suatu penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data secara sistematis dan efisien.
Sedangkan menurut Suryabrata (1983), berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya macam-macam penelitian digolongkan menjadi sembilan macam kategori yaitu:
1.      penelitian historis.
2.      penelitian deskriptif.
3.      penelitian perkembangan.
4.      penelitian kasus dan penelitian lapangan.
5.      penelitian korelasional.
6.      penelitian kausal komparatif.
7.      penelitian experimental sungguhan.
8.      penelitian eksperimntal semu.
9.      penelitian tindakan.
Sedangkan menurut Mardalis (2002) mengemukakan macam-macam penelitian.
1.      Penelitian Historis, bertujuan untuk mendiskripsikan apa yang telah terjadi pada masa lampau. Prosesnya terdiri dari penyelidikan, pencatatan, analisis, dan menginterpretasikan peristiwa masa lalu guna menemukan generalisasi.
2.      Penelitian penjajakan atau eskploratif, bertujuan untuk mencari hubungan baru yang terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks.

3.      Penelitian deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variable yang diteliti.
4.      Penelitian eksplanatori/ penjelasan/ eksperimen, bertujuan untuk menjelaskan apa yang akan terjadi bila variable tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu.







E.     Manfaat Penelitian
Penelitian itu mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pengembangan suatu teori, baik untuk pengembangan teori itu sendiri maupun untuk kepentingan praktis di dalam menyelenggarakan sesuatu. Dengan dilakukannya penelitian, maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang keberhasilan sesuatu (Narbuko dan Achmadi, 2001: 11).
Menurut Narbuko dan Achmadi (2001: 11) menyebutkan bahwa, dalam rangka mngembangkan sesuatu, tentu saja diperlukan perencanaan yang masak dan teliti agar perencanaan tersebut dapat tepat, maka dibutuhkan adanya data-data yang sebenarnya, lebih-lebih pula untuk membuat proyeksi di masa mendatang.
Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan bahwa kegunaan hasil penelitian antara lain sebagai berikut:
1.      Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan suatu objek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan-kemngkinan yang detemukan di dalam melaksanakan sesuatu.
2.      Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah divari upaya untuk menanggulanginya.
3.      Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya.
4.      Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan di dalam sesuatu bidang.
Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian mempunyai manfaat yang sangat besar baik sebagai sarana dalam menyusun perencanaan, membuat kebijaksanaan, maupun untuk menyusun strategi pengembangan sesuatu bidang yang sedang dikelola.

F.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum ialah:
1.      Untuk memperoleh informasi baru
Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek sipeneliti. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.
2.      Untuk mengembangkan dan menjelaskan
Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang di dukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut dengan hipotesis penelitian.
3.      Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan
Penelitian dapat menerangkan keterkaitan variabel yang ada. Dapat memprediksi apa yang terjadi diantara variabel dan bahkan mengontrol peneliti utnuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat.
Tujuan penelitian secara khusus adalah:
1.      Mendeskripsikan fenomena
Tujuan penelitian yaitu memperoleh pengeahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yaitu: nama, klasifikasi, sifat, ciri-ciri khasnya dari fenomena tersebut.
2.      Menjelaskan hubungan
Peneltian berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena  terutama hubungan sebab akibat.
3.      Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penjelaskan hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang berlaku bagi fenomena yang ada pada saat sekarang maupun yang akan terjadi dan bisa juga untuk menguji kebenaran yang telah ada.
4.      Mengendalikan fenomena
Penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang membahayakan kehidupan manusia seperti kebakaran, banjir dan berbagai macam penyakit.

G.    Fungsi Penelitian
Fungsi dari suatu penelitian adalah:
1.      Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru, pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori yang telah usang.
2.      Sebagai cara untuk pengembangan teknologi.
3.      Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan program pembangunan.
4.      Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan.
5.      Menemukan sesuatu yang baru
Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan.
6.      Menemukan permasalahan penelitian.
Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.

H.    Definisi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya,Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.
Penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. Sebuah paradigma yang di ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme.Untuk selanjutnya penelitian kuantitatif dikembangkan oleh para penganut paham positiviesme yang dipelopori oleh August Comte. Mereka berpendapat bahwa untuk memacu perkembangan ilmu-ilmu social, maka metode metode Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) harus diadopsi ke dalam riset-riset ilmu sosial.

Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup social, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya, karena semua objek kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian kuantitatif. Sehingga penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.

I.       Kelebihan Penelitian Kuantitatif
Kelebihan Metode Kuantitatif
1.      Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
2.      Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3.      Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
4.      Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.




J.      Kekurangan Penelitian Kuantitatif
Kekurangan Metode Kuantitatif
1.      Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
2.      Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3.      Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
4.      Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30).

K.    Ragam Penelitian Kuantitatif
Ragam atau jenis penelitian kuantitatif digolongkan menjadi beberapa macam. Ragam penelitian ini dibuat sebanyak mungkin untuk menghindari terjadinya tumpang tindih antara ragam yang satu dengan lainnya. Namun meski demikian kategorisasi ini tidak harus diikuti, karena pada prakteknya tidak jarang terjadi pengabungan satu dua ragam penelitian guna menyesuaikan satu model penelitian dengan masalah yang dihadapi. Hal ini bisa disebabkan oleh kompleknya akibat dari gejala dan variable yang ada di masyarakat. Berikut table ragam penelitian menurut jenis penggolongannya.
Tabel 2. Ragam penelitian Kuantitatif.
No
Penggolongan Menurut
Ragam Penelitian

1
Tujuan
a.         Eksplorasi
b.         Pengembangan
c.         Verifikasi

2
Pendekatan
a.         Longitudinal
b.         Cross sectional
c.         Kuantitatif
d.        Survei
e.         Assessment
f.          Evaluasi
g.         Action Reserch

3
Tempat
a.         Library
b.         Laboratorium
c.         Field

4
Bidang ilmu
a.         Pendidikan
b.         Agama
c.         Manajemen
d.        Komunikasi
e.         Administrasi
f.          Bahasa
g.         Hokum
h.         Sejarah
i.           Antropologi
j.           Sosiologi
k.         Filsafat, dl

5
Taraf Penelitian
a.         Deskriptif
b.         Eksplanasi

6
Saat Terjadinya Variabel
a.         Historis
b.         Ekspos-Fakto
c.         Eksperimen









BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Alasan perlu dilakukannya penelitian adalah: Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, manusia memiliki dorongan untuk mengetahui apa saja, manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya.
Tujuan penelitian secara umum ialah: Untuk memperoleh informasi baru, untuk mengembangkan dan menjelaskan, untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan.
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya Penelitian kuntitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

B.     Saran
Kita sebagai mahasiswa hendaknya mengatahui hakikat penelitian dan penelitian kuantitatif yang telah dijelaskan di atas agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun skripsi, proposal atau karya ilmiah lainnya




DAFTAR PUSTAKA
Moh. Kasiram, 2008, Metodologi Penelitian, Malang: UIN-Malang Press
Sukardi, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukmadinata Syaodih Nana, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://julianayuri27.blogspot.co.id/2015/10/makalah-hakikat-metode-metode-penelitian.html