BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia kini semakin pesat. Faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan
khususnya ilmu pengetahuan antara lain dengan adanya temuan-temuan baru
dibidang ilmu pengetahuan. Temuan-temuan tersebut dihasilkan dari proses yang
membutuhkan waktu lama dan cara tertentu. Dimana proses tersebut diawali dengan
munculnya sebuah masalah yang kemudian diselidiki lebih lanjut untuk menemukan
pemecahan dari masalah tersebut. Kegiatan yang demikian sering disebut
“Penelitian”.
Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali
dengan hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan
sejak seseorang masih kanak-kanak dan akan terus berkembang secara dinamis
mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang tersebut. Hasrat ingin tahu
manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang
dipertanyakannya. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana setelah
memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul oleh
kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita untuk
dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap. Untuk mendukung dan
menyalurkan keiingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan
penelitian (Narbuko dan Achmadi, 2001: 4).
Penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah atau
untuk menguji suatu kebenaran. Didalam bidang ilmu pendidikan banyak dilakukan penelitian-penelitian dimana hasil
penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bahkan bagi
berkembangnya ilmu pendidikan
tersebut. Penelitian tidak hanya dilakukan pada bidang ilmu pendidikan saja,
namun penelitian juga dilakukan pada biang ilmu-ilmu lainnya seperti, kesehatan, teknik, ekonomi
dan masih banyak yang lainnya.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mengetahui dan memahami serta menerapkan cara
dan metode penelitian yang baik dan benar. Oleh sebab itu, mahasiswa diberikan
mata kuliah wajib yang membahas tentang metode penelitian. Namun sebelumnya,
mahasiswa harus mengetahui tentang hakikat penelitian. Hakikat penelitian
adalah makna dasar dari penelitian. Dilatar belakangi
hal tersebut maka disusunlah makalah ini dengan topik pembahasan tentang “
Hakikat Penelitian dan Penelitian
Kuantitatif” dengan rumusan masalah seperti yang tertera di bawah ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian hakikat penelitian?
2.
Apakah alasan perlunya penelitian?
3.
Apakah tujuan dari penelitian?
4.
Apakah definisi penelitian kuantitatif?
5.
Apa sajakah kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian
2. Untik mengetahui alasan perlunya
penelitian
3. Untuk mengetahui tujuan dari
penelitian
4. Untuk mengetahui
definisi penelitian kuantitatif
5. Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif.
D. Manfaat Penulisan
Dengan mempelajari
materi tentang hakikat penelitian, mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
bagaimana hakikat penelitian sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat
Penelitian
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris
“research” (re berarti kembali, dan search berarti mencari ). Sehingga dapat
diartikan bahwa penelitian itu adalah mencari kembali. Dikatakan mencari
kembali karena sebelumnya sudah ada yang meneliti. Dalam bahasa Indonesia,
padanan kata riset sering digunakan istilah penelitian (Ma’unah, 2013).
Penelitian didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode
ilmiah (Hadi dalam Ma’unah, 2013).
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya (Narbuko dan Achmadi,
2001: 1). Sedangakan menurut Sulistyo dan Basuki (dalam Ma’unah, 2013)
menyatakan, penelitian adalah penyidikan khusus berencana, dan berstruktur
terhadap pengetahuan. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan
tertentu Sukmadinata (dalam Ma’unah, 2013).
Beberapa pakar lain memberikan
definisi penelitian sebagai berikut :
1. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari
suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
2. Sutrisno
Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian
dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan.
3. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.
Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk
memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang
diperoleh berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi (Sangadji
dan Sopiah, 2010: 1). Sekaran, 2002 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010)
menyebutkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Hakikat penelitian: melakukan pengamatan terhadap fakta
(fenomena), melakukan identifikasi masalah, serta berusaha mengumpulkan data
baik melalui kajian teoritis dengan mengkaji literatur maupun melalui kajian
empiris dengan melakukan pengamatan di lapangan untuk menjawab permasalahan
tersebut (Sangadji dan Sopiah, 2010: 3). Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa hakikat penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan
untuk mencari kebenaran dari suatu permasalahan dengan cara yang sistematis dan
logis yang dapat dilakukan melalui kajian empiris serta pengamatan dilapangan
secara langsung menggunakan metode-metode ilmiah yang baik dan benar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha
seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi
misalnya observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang
ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
B. Alasan Perlunya
Penelitian
Alasan perlu dilakukannya penelitian
adalah:
1.
Karena pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu
luas. Banyak hal yang tidak diketahui, tidak dipahami, tidak jelas dan
menimbulkan keraguan dan pertanyaan pada peneliti.
2.
Manusia memiliki dorongan untuk
mengetahui apa saja. Manusia selalu bertanya apa itu, bagaimana itu dan
sebagainya. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman peneliti.
3.
Manusia dalam kehidupannya selalu
dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik di dalam dirinya,
keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya.
Masalah-masalah tersebut membutuhkan penelitian untuk memecahkan dan
menyelesaikannya.
C. Ciri-Ciri dan Karakteristik
Penelitian
Setelah adanya uraian mengenai hakikat penelitian maka perlu
diketahui pula ciri-ciri dan karakteristik dari penelitian.
1. Ciri-ciri
penelitian
Menurut Narbuko dan Achmadi (2001), ciri-ciri kegiatan
penelitian adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan
penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu,
yang dapat berupa jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan antara
variabel-variabel penelitian.
b. Kegiatan
penelitian menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan
teori-teori.
c. Kegiatan
penelitian berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobsevasi.
d. Kegiatan
penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan.
e. Kegiatan
penelitian berkepentingan dengan penemuan baru.
f. Prosedur
kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional.
g. Kegiatan
penelitian menuntut keahlian.
h. Kegiatan
penelitian ditandai dengan usaha obyektif dan logis.
i.
Kegiatan penelitian harus dilakukan seara
cermat, teliti dan sabar serta memerlukan kebenaran, sebab hasil penelitian
kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu
masyarakat dalam periode tertentu.
2. Karakteristik
Penelitian
Kerlinger dalam Sangadji menjelaskan ada 3 karakteristik
penelitian yaitu tujuan penelitian, metode penelitian dan hubungan antara
penelitian dengan ilmu.
a. Tujuan
Penelitian
Secara
umum penelitian mempunyai 3 macam tujuan yaitu:
1) Penemuan
Data
dari penelitian dimulai dari permasalahan sampai temuan atau kesimpulan
penelitian adalah benar-benar baru dan sebelumnya belum pernah ada.
2) Pembuktian
Masalah
penelitian sampai hasil atau temuan penelitian bersifat menguji atau
membuktikan jika hasil penelitian masih relevan jika dilakukan di tempat lain
atau dalam waktu berbeda.
3) Pengembangan
Tujuan
penelitian ingin mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Selanjutnya menurut Sangadji (2006), mengemukakan 2
tujuan penelitian yaitu, mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
b. Metode
penelitian
Menurut Babbie, 2004 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010),
metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah mempunyai karakteristik rasional,
empiris dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara masuk
akal dan terjangkau penalaran atau logika manusia. Empiris berarti penelitian
dilakukan berdasarkan fakta-fakta dilapangan yang dapat diuji oleh pihak lain.
Kemudian, sistematis berarti penelitian merupakan proses tertentu yang logis (Sangadji
dan Sopiah, 2010: 4). Metode
penelitian adalah mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang
digunakan dalam penelitiannya (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002: 25).
c. Hubungan
Penelitian dengan Ilmu
Penelitian
adalah upaya kegiatan menyusun pengetahuan (knowledge) atau membangaun suatu
ilmu (science) dengan menggunakan metode dan teknik tertentu menurut prosedur
sistematis (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002:30). Penelitian merupakan suatu
kegiatan yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, sedangkan
ilmu merupakan bagian pengetahuan yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu
rasional dan teruji. Penelitian merupakan penyelidikan sistematis terhadap
masalah tertentu dengan menggunakan metode ilmiah dan mengumpulkan bukti yang
cukup sebagai dasar untuk menarik kesimpulan (Sangadji dan Sopiah, 2010: 5).
D. Macam-macam Penelitian
Menurut Narbuko dan Achmad (2001) menyatakan macam-macam
penelitian antara lain.
1. Penelitian
pasif
Suatu
penelitian yang hanya sekedar ingin memeroleh gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan, dilaksanakan secara informal.
2. Penelitian
aktif
Suatu
penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
analisis data secara sistematis dan efisien.
Sedangkan menurut Suryabrata (1983), berdasarkan atas
sifat-sifat masalahnya macam-macam penelitian digolongkan menjadi sembilan
macam kategori yaitu:
1. penelitian
historis.
2. penelitian
deskriptif.
3. penelitian
perkembangan.
4. penelitian
kasus dan penelitian lapangan.
5. penelitian
korelasional.
6. penelitian
kausal komparatif.
7. penelitian
experimental sungguhan.
8. penelitian
eksperimntal semu.
9. penelitian
tindakan.
Sedangkan menurut Mardalis (2002) mengemukakan macam-macam
penelitian.
1. Penelitian
Historis, bertujuan untuk mendiskripsikan apa yang telah terjadi pada masa
lampau. Prosesnya terdiri dari penyelidikan, pencatatan, analisis, dan
menginterpretasikan peristiwa masa lalu guna menemukan generalisasi.
2. Penelitian
penjajakan atau eskploratif, bertujuan untuk mencari hubungan baru yang
terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks.
3. Penelitian
deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku.
Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan
hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variable yang
diteliti.
4. Penelitian
eksplanatori/ penjelasan/ eksperimen, bertujuan untuk menjelaskan apa yang akan
terjadi bila variable tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian itu mempunyai manfaat yang sangat besar bagi
pengembangan suatu teori, baik untuk pengembangan teori itu sendiri maupun
untuk kepentingan praktis di dalam menyelenggarakan sesuatu. Dengan
dilakukannya penelitian, maka dapat diketahui berbagai faktor, baik yang
menghambat maupun yang menunjang keberhasilan sesuatu (Narbuko dan Achmadi,
2001: 11).
Menurut Narbuko dan Achmadi (2001: 11) menyebutkan bahwa,
dalam rangka mngembangkan sesuatu, tentu saja diperlukan perencanaan yang masak
dan teliti agar perencanaan tersebut dapat tepat, maka dibutuhkan adanya
data-data yang sebenarnya, lebih-lebih pula untuk membuat proyeksi di masa
mendatang.
Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan bahwa
kegunaan hasil penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Hasil
penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan suatu objek
yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan-kemngkinan
yang detemukan di dalam melaksanakan sesuatu.
2. Hasil
penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab
kegagalan, sehingga dapat dengan mudah divari upaya untuk menanggulanginya.
3. Hasil
penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun
strategi pengembangan selanjutnya.
4. Hasil
penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan,
perbekalan, serta tenaga kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang
sangat berperan bagi keberhasilan di dalam sesuatu bidang.
Dari penjelasan
di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian mempunyai manfaat yang sangat
besar baik sebagai sarana dalam menyusun perencanaan, membuat kebijaksanaan,
maupun untuk menyusun strategi pengembangan sesuatu bidang yang sedang
dikelola.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum ialah:
1.
Untuk memperoleh informasi baru
Penelitian
biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika
dilihat dari aspek sipeneliti. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun
secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan
bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.
2.
Untuk mengembangkan dan menjelaskan
Dengan
melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang di dukung
fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian
pernyataan sementara yang disebut dengan hipotesis penelitian.
3.
Untuk menerangkan, memprediksi dan
mengontrol suatu ubahan
Penelitian
dapat menerangkan keterkaitan variabel yang ada. Dapat memprediksi apa yang
terjadi diantara variabel dan bahkan mengontrol peneliti utnuk memperoleh
sesuatu yang bermanfaat.
Tujuan penelitian secara khusus adalah:
1.
Mendeskripsikan fenomena
Tujuan
penelitian yaitu memperoleh pengeahuan yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fenomena yaitu: nama, klasifikasi, sifat, ciri-ciri
khasnya dari fenomena tersebut.
2.
Menjelaskan hubungan
Peneltian
berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena terutama hubungan
sebab akibat.
3.
Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penjelaskan
hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang berlaku
bagi fenomena yang ada pada saat sekarang maupun yang akan terjadi dan bisa
juga untuk menguji kebenaran yang telah ada.
4.
Mengendalikan fenomena
Penelitian
dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang membahayakan kehidupan
manusia seperti kebakaran, banjir dan berbagai macam penyakit.
G. Fungsi Penelitian
Fungsi dari suatu penelitian
adalah:
1.
Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan baik berupa temuan baru, pengembangan ilmu atau teori yang ada
maupun koreksi terhadap ilmu atau teori yang telah usang.
2.
Sebagai cara untuk pengembangan
teknologi.
3.
Sebagai penyumbang informasi bagi
pengambilan kebijakan dan perencaanaan program pembangunan.
4.
Sebagai alat pemecahan masalah praktis
di lapangan.
5.
Menemukan sesuatu yang baru
Walaupun banyak
cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia pengetahuan penemuan
yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan
mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan.
6.
Menemukan permasalahan penelitian.
Untuk mengenal
dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria
yang baik dari para peneliti.
H. Definisi Penelitian
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya,Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan
berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.
Penelitian
kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. Sebuah paradigma yang di
ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman
sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan
dengan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme.Untuk selanjutnya
penelitian kuantitatif dikembangkan oleh para penganut paham positiviesme yang
dipelopori oleh August Comte. Mereka berpendapat bahwa untuk memacu
perkembangan ilmu-ilmu social, maka metode metode Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
harus diadopsi ke dalam riset-riset ilmu sosial.
|
Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian
kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup social, seperti pendidikan,
sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya,
karena semua objek kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian
kuantitatif. Sehingga penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey
yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
I.
Kelebihan Penelitian Kuantitatif
Kelebihan
Metode Kuantitatif
1.
Dapat
digunakan untuk menduga atau meramal.
2.
Hasil
analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3.
Dapat
digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
4.
Dapat
menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah
model.
J.
Kekurangan Penelitian Kuantitatif
Kekurangan
Metode Kuantitatif
1.
Berdasarkan
pada anggapan-anggapan (asumsi)
2.
Asumsi
tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3.
Data
harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data
yang populasi atau sampelnya sama.
4.
Tidak
dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya
sedikit (> 30).
K. Ragam Penelitian
Kuantitatif
Ragam atau jenis penelitian kuantitatif digolongkan menjadi
beberapa macam. Ragam penelitian ini dibuat sebanyak mungkin untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih antara ragam yang satu dengan lainnya. Namun meski
demikian kategorisasi ini tidak harus diikuti, karena pada prakteknya tidak
jarang terjadi pengabungan satu dua ragam penelitian guna menyesuaikan satu
model penelitian dengan masalah yang dihadapi. Hal ini bisa disebabkan oleh
kompleknya akibat dari gejala dan variable yang ada di masyarakat. Berikut
table ragam penelitian menurut jenis penggolongannya.
Tabel 2. Ragam penelitian Kuantitatif.
No
|
Penggolongan Menurut
|
Ragam Penelitian
|
|
1
|
Tujuan
|
a. Eksplorasi
b. Pengembangan
c. Verifikasi
|
|
2
|
Pendekatan
|
a. Longitudinal
b. Cross sectional
c. Kuantitatif
d. Survei
e. Assessment
f. Evaluasi
g. Action Reserch
|
|
3
|
Tempat
|
a. Library
b. Laboratorium
c. Field
|
|
4
|
Bidang ilmu
|
a. Pendidikan
b. Agama
c. Manajemen
d. Komunikasi
e. Administrasi
f. Bahasa
g. Hokum
h. Sejarah
i. Antropologi
j. Sosiologi
k. Filsafat, dl
|
|
5
|
Taraf Penelitian
|
a. Deskriptif
b. Eksplanasi
|
|
6
|
Saat Terjadinya
Variabel
|
a. Historis
b. Ekspos-Fakto
c. Eksperimen
|
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas
disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara
sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan
gejala yang ada. Alasan perlu dilakukannya penelitian adalah: Karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, manusia memiliki
dorongan untuk mengetahui apa saja, manusia dalam kehidupannya selalu
dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, manusia merasa tidak
puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya.
Tujuan penelitian secara umum ialah:
Untuk memperoleh informasi baru, untuk mengembangkan dan menjelaskan, untuk
menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan.
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu
jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya
Penelitian kuntitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa hendaknya
mengatahui hakikat penelitian
dan penelitian kuantitatif yang telah dijelaskan di atas agar
dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam menyusun skripsi, proposal atau karya ilmiah lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Kasiram, 2008, Metodologi Penelitian, Malang:
UIN-Malang Press
Sukardi, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:
PT Bumi Aksara
Sukmadinata Syaodih Nana, 2009, Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://julianayuri27.blogspot.co.id/2015/10/makalah-hakikat-metode-metode-penelitian.html